Sabtu, 11 Januari 2020

Dampak Kebakaran Besar Australia terhadap Pasokan Air Minum

Kebakaran hebat yang melanda Australia dilansir dari BBC telah terjadi sejak September 2019, menyebabkan banyak hutan dan lahan yang terbakar. Selama beberapa minggu kebakaran terjadi Australia diselimuti oleh asap dalam jumlah yang sangat besar. Kota besar seperti Sydney telah diselimuti asap sejak Desember 2019.

Gambar Ilustrasi oleh : pixabay.com


 Badan Metereologi Australia pada minggu terakhir 2019 melaporkan bahwa Kekeringan yang terjadi adalah yang Terparah sejak 120 tahun terakhir. Melihat begitu dahsyatnya kekeringan dan kebakaran yang terjadi dalam waktu panjang mampu merusak Ekosistem.

Debu dan Abu akibat terbakarnya Hutan dan Semak belukar dikhawatirkan apabila terjadi hujan, mampu mencemari sungai dan laut. Abu sisa terjadinya kebakaran dapat terbawa oleh air hujan menuju sungai sehingga dapat membuat polusi untuk asupan air dan membunuh kehidupan di air.

Salah satu kekhawatiran terbesar adalah masuknya nutrien atau hara yang terdiri dari Nitrogen dan Fosfor kedalam saluran air dapat menyebabkan peristiwa "blackwater events" atau limbah hitam. Limbah hitam ini mampu memacu tumbuhnya ganggang (Algae) membuat air menjadi hijau. Oksigen yang ada dalam air akan berkurang, karena adanya ganggang tersebut. Ikan dan hewan air lainnya dapat mati oleh peristiwa yang disebut eutrofikasi ini.

Kekeringan yang melanda sekarang, membuat Pasokan air minum di Sydney mulai menipis. Maka harus ada perencanaan Desalinasi. Hutan yang menjadi daerah penyerapan Air telah habis telah terbakar di daerah Australia tenggara, dan Krisis kebakaran akan berlanjut hingga beberapa bulan kedepan, Sehingga pasukan air untuk Pusat kota akan terpengaruh pada musim panas ini. 

Referensi : John Pickrell https://www.nationalgeographic.com/science/2020/01/australian-fires-threaten-to-pollute-water/